GUA SATPAM
SATPAM
Sepenggal cerita
pengalaman suka dan duka menjadi seorang satuan pengamanan (Satpam).
Kami menjadi Satpam
sebetulnya bukan cita-cita sejak awal masih kecil, tentunya pada waktu masa
kecil dulu semua anak-anak mengatakan kepada orang tua, guru dan orang lain
ketika ditanya tentang cita-cita pastilah dengan jawaban pekerjaan atau Profesi
yang baik seperti menjadi Dokter, Pilot, Insinyur, pengusaha, Artis, Tentara,
Polisi dan lai-lain.
Tetapi kenyataan
berbeda seiring waktu berjalan, tentunya semua ini sudah jalan yang maha kuasa,
selain Faktor dari diri pribadi, Finanancial, lingkungan, serta kesempatan.
Namun kehidupan ini
harus tetap berjalan dimana tentunya seorang manusia harus bertahan hidup,
apapun Profesinya yang penting menghasilkan uang yang halal dan dapat
menghidupi diri sendiri, keluarga, bahkan membantu kedua orang tua kita.
Seiring waktu
beranjak dewasa setelah lulus sekolah tingkat atas, dan tidak ada biaya untuk
melanjutkan ke Universitas, terpaksa harus terjun ke dunia kerja dan mulai
melamar pekerjaan yang sesuai dengan ijsah yang kita punya, seperti Pramuniaga,
Sales, Montir, kurir, Ob, Cleaning servis, Satpam, semua Profesi ini memang
bukan yang kita inginkan namun dibutuhkan dikarenakan kita sadar dengan pendidikan
kita.
Dari semua Profesi
diatas kami memilih Satpam, dikarenakan mebayangkan pekerjaannya yang santai, itu menurut kami yang masih awam pada saat
itu, ternyata jika kita dalami dan kita jalankan ternyata berat dan besar
tanggung jawabnya, dikarenakan kami satpam adalah benteng terdepan pada suatu
Instansi, perusahaan, tidak mungkin berjalan baik suatu instansi atau
perusahaan dalam menjalankan operasionalnya jika tidak ada filter, dalam hal
keluar masuk orang kendaran, pengaturan , penjagaan, tentunya semua ini adalah
peran dari seorang satpam.
Memang kami akui di
indonesia ini Profesi Satpam masih dipandang sebelah mata, yang mana adalah
Profesi rendahan, namun kami tidak perduli itu semua dikarenakan memang suatu
kebutuhan untuk mencari nafkah.
Memang mudah untuk
menjadi satpam, dengan ijasah Slta, dan tinggi/berat badan ideal, pasti masuk,
masalah pengalaman dapat di berjalan sendirinya nanti, menjadi satpam yang
benar ialah harus menjalani sebuah pendidikan dasar satpam yaitu pendidikan
dasar gada pratama untuk seseorang ingin menjadi satpam, yang mana pendidikan
tersebut melatih fisik, emosional, maupun keterampilan seorang satpam, untuk
bekal pada saat masuk dunia kerja.
Tidak mudah
menjalankan tugas sebagai pengamanan, dikarenakan memang resiko pekerjaannya
pun cukup tinggi bahkan nyawa taruhannya, gimana tidak karena kita benteng
terdepan dalm pengamanan suatu instasi atau perusahaan adalah satpam yang
memang langsung berhadapan kepada orang-orang yang berniat jahat, cacian,
hujatan dan pehinaan, tidak luput dari seorang satpam yang dilontarkan oleh
seseorang yang ada di areal lingkungan kerja, baik karyawan, tamu dan lain-lain
yang tidak suka diatur.
Tentunya dalam
pelaksanaan tugas kami tegas namun luwes, sopan santun kami kedepankan, namun kadang
masih saja ada yang tidak terima, yah itu sebuah resiko pekerjaan kami hanya
bisa bersabar dan tetap melayani.
Sisi penghasilan
profesi Satpam tentunya beraneka ragam, yang saya maksud adalah ada yang sesuai
dengan umr dan bahkan masih ada yang dibawah umr, sedangkan jaminan kami pada
kesehatan dan kecelakaan kerja tdak jelas, pada waktu lampau namun seiring
waktu dengan program pemerintah bahwa semua tenaga kerja harus dilindungi
dengan asuransi kesehatan bahkan jaminan kecelakaan kerja, serta bagaimana kami
setelah tidak bekerja.
Tentunya program ini
kami sambut dengan baik, kami bangga dengan pekerjaan ini walaupun dianggap
kurang dari sisi penghasilan dan profesi namun ini semua kami jalankan dengan
iklas karena hanya pekerjaan ini yang ada tentunya kami syukuri dan niklmati.
Perubahan , tentu
kami ingin perubahan pada diri pribadi maupun rekan-rekan satpam kami yang
masih berkecimpung di dunia tersebut kami berharap ada suatu Undang-undang
tentang satuan pengamanan, dan diakui serta dihargai, bukan kami menuntut
banyak tetapi berharap akan ada bukan kami hitung-hitungan dengan pelakasanaan
tugas memang itu sudah menjadi jobdisk kami untuk kami jalankan, dengan resiko
dimana kelancaran operasional suatu instansi atau perusahaan dan menjamin para
karyawan, tamu semua yang ada dilingkungan kerja mendapatkan jaminan keamanan.
Demikian sepenggal
cerita pengalaman kami, dan ini semua menjadi motivasi bagi diri pribadi dan
rekan-rekan satpam diluar sana, tetap semangat, demi keluarga mencari nafkah dan
ingat adakan perubahan pada diri pribadi untuk menjadi yang lebih baik.
Cerita ini merupakan
pengalaman kami, bagaimana dengan cerita rekan-rekan Satpam lainya.
Bravo Satpam
Indonesia.......................Semangat.......Semangat.......
Keep your
spirit and explore your potential
By
Ajum
Komentar
Posting Komentar